Saat merasa terkejut, ada orang yang secara spontan mengeluarkan kata-kata sebagai bentuk kekagetannya. Itulah latah, fenomena yang banyak terjadi di Indonesia. Akibat latah, tak jarang ada orang yang merasa malu karena kebiasannya ini. Jika Anda salah satunya, jangan khawatir. Latah juga bisa diobati.
"Bisa diobati dengan memberikan terapi perilaku," kata dr Andri, SpKJ,
psikiater dari RS Omni Alam Sutra Tangerang, saat dihubungi detikhealth, Rabu (3/7/2013).
Menurut dr Andri, terapi perilaku bisa menjadi salah satu obat karena kebiasaan ini berhubungan dengan perilaku. "Selain itu, perlu juga adanya kesadaran diri dari yang bersangkutan untuk mengobati kondisi ini," tegas dokter yang juga mengajar Psikiatri di Fakultas Kedokteran UKRIDA ini.
Sementara itu, psikolog Ratih Zulhaqi mengatakan untuk mengatasi latah, bukan diobati tapi diberikan treatment. Cara yang biasa digunakan seperti hypnoterapi, kognitif behavior therapy, dan behavior therapy.
"Psikolog memiliki kemampuan ini tanpa bantuan obat," ujar Ratih.
Dijelaskan dia, pada kognitif behavior therapy yang 'diperbaiki' adalah pikiran dari orang yang latah tersebut. Sebab siapa tahu memang cara berpikir seseorang mengenai latah ini yang salah.
Terapi lain, yaitu terapi perilaku atau behavior therapy yang sifatnya lebih cenderung pada membuat pembiasaan. "Kalau hari ini dia berhasil tidak latah akan mendapatkan reward, kalau gagal akan diberikan punishment," tutur psikolog yang kini berpraktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok dan Pusat Layanan Tumbuh Kembang KANCIL ini.
Namun, di antara terapi yang bisa diberikan pada orang latah, yang paling efektif, menurut Ratih adalah hipnoterapi, yakni memberikan sugesti pada pasiennya.
http://health.detik.com/read/2013/07/03/194726/2291958/775/terapi-cara-jitu-obati-kebiasaan-latah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar