Latah saat ini sudah sering dialami oleh masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Selama ini latah dikenal hanya sebagai pengulangan kata-kata, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Nyatanya, latah juga bermacam-macam jenisnya. Apa saja jenis-jenis latah?
"Latah ada bermacam-macam, ada yang disebut sebagai ekolalia, ekopraksia, koprolalia, dan automatic obedience," ujar psikolog Ratih Zulhaqi.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis latah menurut Ratih:
1. Ekolalia
Ekolalia merupakan latah dengan mengulangi perkataan orang lain. Umumnya ekolalia terjadi karena sistem indera yang dimiliki terutama mata, mulut, dan telinganya mengalami gangguan. Orang yang memiliki latah jenis ini biasanya mengalami kesulitan untuk dikontrol.
2. Ekopraksia
Hampir mirip dengan ekolalia, ekopraksia merupakan latah dengan meniru gerakan orang lain. Latah jenis ini seringkali dianggap sebagai kondisi yang lebih parah dari ekolalia. Sebab, dalam ekopraksia biasanya lebih melibatkan perilaku orang yang mengalami latah.
Jika orang dengan latah jenis ini tidak diawasi dengan baik dan kondisi latahnya sudah sangat parah, maka tidak menutup kemungkinan bisa membahayakan nyawanya. Maka sebaiknya selalu dampingi jika ada anggota keluarga yang memang mengalami ekopraksia.
3. Koprolalia
Koprolalia merupakan kondisi di mana seseorang yang latah selalu mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau kotor. Orang dengan latah jenis ini biasanya sangat terpengaruh oleh faktor lingkungan. Sebab, beberapa orang masih sering menjadikan latah koprolalia sebagai objek candaan.
4. Automatic obedience
Meskipun namanya terlihat berbeda, namun kondisi ini bisa dibilang cukup berbahaya. Orang dengan kondisi automatic obedience biasanya melaksanakan perintah secara spontan yang disampaikan orang lain. Meskipun perintah yang diberikan berbahaya, bukan tidak mungkin dia akan tetap melakukan perintah tersebut.
"Teman saya bahkan ada yang bisa mengikuti 3 instruksi dalam waktu yang bersamaan," ujar Ratih yang kini berpraktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok dan Klinik Kancil ini.
Lantas mengapa latah bisa terjadi dengan berbagai macam jenis? Latah disebabkan oleh berbagai alasan, menurut Ratih ini bisa menjadi salah satu penyebab mengapa latah pun pada akhirnya memiliki jenis yang berbeda-beda pula.
Pertama, latah bisa disebabkan oleh pemberontakan. Pemberontakan ini terjadi biasanya terhadap diri sendiri dan berada pada alam bawah sadar seseorang (unconsciousness).
"Pemberontakan ini misalnya seseorang mengetahui bahwa dirinya latah dan ia tidak menyukainya, tapi kondisi ini tetap muncul tanpa bisa ia kontrol," lanjut Ratih.
Kedua, kecemasan juga bisa menjadi faktor penyebabnya. Orang yang latah biasanya memiliki kondisi kecemasan yang cukup tinggi. Menurut Ratih, kecemasan yang seharusnya dikeluarkan tetapi dibiarkan menumpuk saat dikejutkan akan menjadi latah.
Ketiga, faktor lingkungan. Latah bisa dibilang merupakan faktor habituasi. Bila seseorang hidup bersama dengan orang yang latah dan pada dasarnya memang mudah dipengaruhi bisa sangat mudah tertular.
"Perlu diingat, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa memiliki lebih dari satu jenis latah," jelas Ratih.
http://health.detik.com/read/2013/07/03/141450/2291465/775/latah-ada-bermacam-macam-ini-dia-jenisnya?l771108bcj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar