Kapan kita harus
menyambung atau memisah ‘di-’ dan ‘ke-’?
Jawabannya adalah tergantung dari kedudukan ‘di-’ dan ‘ke-’ pada kalimat tersebut.
***
Pertama, “di-” sebagai awalan atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Kedua, “di” sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Penggunaan ‘di-’
diantara –> di antara
diakhir –> di akhir
diatas –> di atas
diawal –> di awal
dibagian –> di bagian
dibawah –> di bawah
dibelakang –> di belakang
dibagian –> di bagian
didalam –> di dalam
didekat –> di dekat
dihadapan –> di hadapan
didepan –> di depan
dijalan –> di jalan
dikanan –> di kanan
dikiri –> di kiri
diluar –> di luar
dimana –> di mana
dimuka –> di muka
dipusat –> di pusat
dirumah –> di rumah
disaat –> di saat
disana –> di sana
disebelah –> di sebelah
diseberang –> di seberang
disekeliling –> di sekeliling
disekitar –> di sekitar
diseluruh –> di seluruh
disisi –> di sisi
disini –> di sini
disitu –> di situ
ditanah –> di tanah
ditempat –> di tempat
ditengah –> di tengah
ditengah-tengah –> di tengah-tengah
ditepi –> di tepi
ditiap –> di tiap
ditiap-tiap –> di tiap-tiap
note : tulisan yang sebelah kiri itu penulisan yang salah, sedangkan yang berwarna biru sebelah kanan adalah penulisan yang benar.
Ada beberapa yang memiliki arti berbeda juka ditulis terpisah. Dan kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Berikut contohnya :
Dibalik = bentuk pasif dari Membalik
Di balik = di bagian sebaliknya
Dikarantina = bentuk pasif dari Mengarantina
Di karantina = di (tempat) karantina
Disalib = bentuk pasif dari Menyalib
Di salib = di (atas) salib
dan lain-lain,
Beberapa kata dapat diberi konfiks “di-kan”, misalnya “diseberangkan”, atau konfiks “di-i”, misalnya “diawali”.
Penggunaan ‘ke-’
keatas –> ke atas
kebawah –> ke bawah
kebelakang –> ke belakang
kedalam –> ke dalam
kedepan –> ke depan
kehadapan –> ke hadapan
kekanan –> ke kanan
kekiri –> ke kiri
kemana –> ke mana
kesana –> ke sana
kesamping –> ke samping
ketempat –> ke tempat
note : tulisan yang sebelah kiri itu penulisan yang salah, sedangkan yang sebelah kanan adalah penulisan yang benar.
Sedangkan untuk penulisan ‘ke-’ yang digabung dengan kata lain adalah
kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata “masuk”, untuk lawan kata “ke dalam”, penulisan harus dipisah, “ke luar”).
“kemeja” (baju), yang artinya berbeda dari “ke meja”
Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan ‘ke-’ (kedua anak ini, kelima buku itu)
Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan ‘ke’ (anak ke-2, buku ke-5)
Beberapa kata dapat diberi konfiks “dike-kan”, misalnya “depan”->”dikedepankan”, “mana”->”dikemanakan”, “samping”->”dikesampingkan”, atau konfiks “ke-an”, misalnya “dalam”->”kedalam, kedalaman”
***
Jawabannya adalah tergantung dari kedudukan ‘di-’ dan ‘ke-’ pada kalimat tersebut.
***
Pertama, “di-” sebagai awalan atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Kedua, “di” sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Penggunaan ‘di-’
diantara –> di antara
diakhir –> di akhir
diatas –> di atas
diawal –> di awal
dibagian –> di bagian
dibawah –> di bawah
dibelakang –> di belakang
dibagian –> di bagian
didalam –> di dalam
didekat –> di dekat
dihadapan –> di hadapan
didepan –> di depan
dijalan –> di jalan
dikanan –> di kanan
dikiri –> di kiri
diluar –> di luar
dimana –> di mana
dimuka –> di muka
dipusat –> di pusat
dirumah –> di rumah
disaat –> di saat
disana –> di sana
disebelah –> di sebelah
diseberang –> di seberang
disekeliling –> di sekeliling
disekitar –> di sekitar
diseluruh –> di seluruh
disisi –> di sisi
disini –> di sini
disitu –> di situ
ditanah –> di tanah
ditempat –> di tempat
ditengah –> di tengah
ditengah-tengah –> di tengah-tengah
ditepi –> di tepi
ditiap –> di tiap
ditiap-tiap –> di tiap-tiap
note : tulisan yang sebelah kiri itu penulisan yang salah, sedangkan yang berwarna biru sebelah kanan adalah penulisan yang benar.
Ada beberapa yang memiliki arti berbeda juka ditulis terpisah. Dan kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Berikut contohnya :
Dibalik = bentuk pasif dari Membalik
Di balik = di bagian sebaliknya
Dikarantina = bentuk pasif dari Mengarantina
Di karantina = di (tempat) karantina
Disalib = bentuk pasif dari Menyalib
Di salib = di (atas) salib
dan lain-lain,
Beberapa kata dapat diberi konfiks “di-kan”, misalnya “diseberangkan”, atau konfiks “di-i”, misalnya “diawali”.
Penggunaan ‘ke-’
keatas –> ke atas
kebawah –> ke bawah
kebelakang –> ke belakang
kedalam –> ke dalam
kedepan –> ke depan
kehadapan –> ke hadapan
kekanan –> ke kanan
kekiri –> ke kiri
kemana –> ke mana
kesana –> ke sana
kesamping –> ke samping
ketempat –> ke tempat
note : tulisan yang sebelah kiri itu penulisan yang salah, sedangkan yang sebelah kanan adalah penulisan yang benar.
Sedangkan untuk penulisan ‘ke-’ yang digabung dengan kata lain adalah
kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata “masuk”, untuk lawan kata “ke dalam”, penulisan harus dipisah, “ke luar”).
“kemeja” (baju), yang artinya berbeda dari “ke meja”
Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan ‘ke-’ (kedua anak ini, kelima buku itu)
Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan ‘ke’ (anak ke-2, buku ke-5)
Beberapa kata dapat diberi konfiks “dike-kan”, misalnya “depan”->”dikedepankan”, “mana”->”dikemanakan”, “samping”->”dikesampingkan”, atau konfiks “ke-an”, misalnya “dalam”->”kedalam, kedalaman”
***
Singkatnya penggunaan
‘di-’ dan ‘ke-’ dapat dilihat dari penggunaan konteks kata. Jika kata
setelahnya menunjukkan tempat, maka penggunaan penggunaan ‘di-’ dan ‘ke-’
dipisah.
Credit : Wikipedia.org ; fanfictionschool.wordpress.com ; choisiwonlusyworld.wordpress.com
Credit : Wikipedia.org ; fanfictionschool.wordpress.com ; choisiwonlusyworld.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar