Jumat, 10 Januari 2014

Wake Me Up When September Ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
wake me up when September ends

like my father's come to pass
seven years has gone so fast
wake me up when September ends

here comes the rain again
falling from the stars
drenched in my pain again
becoming who we are

as my memory rests
but never forgets what I lost
wake me up when September ends

summer has come and passed
the innocent can never last
wake me up when September ends

ring out the bells again
like we did when spring began
wake me up when September ends

here comes the rain again
falling from the stars
drenched in my pain again
becoming who we are

as my memory rests
but never forgets what I lost
wake me up when September ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
wake me up when September ends

like my father's come to pass
twenty years has gone so fast
wake me up when September ends
wake me up when September ends
wake me up when September ends

Aku Suka Dia *Ainan Tasneem*

Aku lihat dia disana
Aku ingin mendekatinya
Aku cuba menghampirinya
Lalu aku menyapa dia

Dia pun membuka bicara
Dan aku mulai mengenalnya
Kita mulai bermain mata
Mula timbul rasa bahagia

Bila dia, mendekati diriku
Hatiku rasa sesuatu
Bila dia, senyum pada diriku
Hatiku rasa tak menentu

Kekadang hati ku bertanya
Adakah dia dah berpunya
Kerana diriku berasa
Aku jatuh hati padanya

Aku ingin memilikinya
Aku ingin menjaga dia
Aku ingin mencinta dia
Aku ingin hidup dengannya

Bila dia, mendekati diriku
Hatiku rasa sesuatu
Bila dia, senyum pada diriku
Hatiku rasa tak menentu

Mungkinkah aku, kan berjumpa dengannya
Untuk meluahkan rasa
Mungkinkah aku, kan berdiam diri saja
Menunggu cinta darinya

Ku terima satu nota darimu
Yang tertulis ‘Aku suka kamu’

Bila dia, mendekati diriku
Hatiku rasa sesuatu
Bila dia, senyum pada diriku
Hatiku rasa tak menentu

Akhirnya kini ku kan mampu ceria
Diriku sangat gembira
Akhirnya kini, aku mulai bahagia
Menerima cinta darinya

Aku suka dia

Kisah Sedekah kepada Kucing


AIkisah, sepasang suami-istri dikaruniai seorang anak pada tahun pertama masa pernikahannya. Tentu saja, mereka sangat gembira dengan anugerah Allah tersebut karena memiliki anak termasuk salah satu harapan besarnya. Akan tetapi, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Allah Swt. berkehendak menimpakan penyakit aneh kepada sang anak yang masih bayi itu. Berbagai ik...htiar pengobatan telah dilakukan kedua orang tuanya. Namun, pengobatan seakan takberdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang Anak se-makin memburuk.

Tidak hanya keadaan anaknya yang semakin memburuk, keadaan ibu-bapaknya pun menjadi buruk akibat kesedihan dan besarnya energi yang dikeluarkan untuk mengobati anak semata wayangnya itu. "Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati karena kami merasa takberdaya memberikan pengobatan bagi penderitaan anak kami," ujarnya.

Ketika kondisi sang Anak sudah sangat mengkhawatirkan, ada seseorang yang menunjukkan kepada pasangan muda ini seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal. Mereka pun segera mendatangi dokter tersebut. Saat tiba di tempat praktik dokter itu, demam anaknya semakin tinggi.

Dokter itu pun berkata, "Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, kemungkinan besar dia akan meninggal esok hari."

Keduanya kembali bersama sang Anak dengan kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang tubuh sang Ayah memikirkan anaknya hingga kelopak matanya takmampu terpejam tidur malam hari.

Untuk menenangkan diri, dia pun segera shalat dan memohon jalan terbaik kepada Allah. Setelah selesai shalat, dia langsung pergi dengan wajah bermuram durja meninggalkan istrinya yang menangis sedih di dekat kepala anaknya.

Ayah muda ini terus berjalan di jalanan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk anaknya. Tiba-tiba, dia teringat pada sebuah hadits Rasulullah saw. tentang sedekah yang berbunyi, "Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah."

Namun, dia bingung, siapa yang harus dia temui pada waktu malam seperti ini. Dia bisa saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan dikatakan oleh tuan rumah kepada dia jika dia melakukan itu?

Dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba, ada seekor kucing kelaparan yang mengeong di kegelapan malam. Dia pun segera teringat pada pertanyaan seorang sahabat kepada Rasulullah saw, "Apakah berbuat baik pada binatang kami ada pahalanya?"

Rasulullah menjawab, "Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya." (HR Al Bukhari dan Muslim)

Tanpa pikir panjang, dia pun segera kembali ke rumah, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.

Dia menutup pintu belakang rumahnya. Suara pintu itu bercampur dengan suara istrinya yang bertanya, "Mengapa kamu telah kembali dengan cepat?" dia pun bergegas menuju ke arah istrinya dan mendapati wajah sang Istri telah berubah. Dari permukaan wajahnya, terlihat raut kegembiraan.

Wanita muda itu berkata, "Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan. Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba, ada seekor burung hitam yang sangat besar dari langit yang terang hendak menyambar anak kita untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba, muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya terlibat perkelahian sengit. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu karena si burung badannya gemuk. Namun, akhirnya burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi."

Mendengar cerita istrinya, dia hanya tersenyum. Melihat suaminya, sang Istri menatap ke arahnya dengan terheran-heran.

Keduanya lalu bergegas mendekati anaknya. Dilihatnya demam sang Anak sudah mereda dan matanya sudah mulai terbuka. Esok harinya, sang Anak sudah mau makan dan sehat seperti sedia kala.

Subhanallah ...

" Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa ketika Allah menunda ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya kepadamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak, pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. " (Ibnu Atha'ilah)

Baterai

Ponsel adalah sahabat kecil yang setia dan ajaib, dapat memberitahukan Anda saldo rekening bank, arah jalan menuju bioskop, dan restoran Cina favorit hanya dalam beberapa usapan di layar.

Namun, saat Anda lengah, ponsel bisa saja mati di saat terburuk. Hindari mimpi buruk itu dan rawat sahabat kecil Anda dengan benar, melalui tips merawat baterai singkat berikut.

Kurang berarti lebih

Ketika Anda masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel, orang-orang berusaha untuk “memperlakukan” baterai tersebut dengan benar-benar menguras dayanya sampai habis kemudian mengisi ulang daya sampai penuh. (intinya bahwa baterai tidak akan berfungsi dengan baik tanpa daya penuh). Lupakan apa yang Anda dengar.

Kebanyakan ponsel modern menggunakan baterai lithium-ion, yang sangat berbeda.

Secara umum, Anda seharusnya menjaga agar daya ponsel Anda berada di atas 50 persen. Jika Anda ingin mengambil satu langkah lebih lanjut, sebaiknya Anda mencoba untuk menguras sampai habis daya baterai sekali dalam sebulan, hanya untuk keperluan kalibrasi. Tapi jika lebih dari sekali, maka Anda akan memperpendek umur baterai.

Perhatikan mengenai pengisian daya semalaman! Secara teknis Anda tidak seharusnya mengisi daya berlebihan agar baterai memiliki masa aktif yang lebih lama. Meski kebanyakan pengisi daya dirancang untuk membatasi Anda mengisi daya berlebihan setelah ponsel memiliki daya penuh, Anda seharusnya menghindari mengisi daya hingga 100 persen dan meninggalkan pengisi daya terus terhubung ke ponsel. Kesimpulannya, tidak menunda-nunda untuk mengisi daya dan daya yang tepat jauh lebih baik dibandingkan mengisi daya secara konstan dari benar-benar habis hingga 100 persen. Jika Anda bingung, cobalah untuk mengisi daya secara berkala ketika daya baterai berada di angka 80 dan 40 persen.

Baterai habis itu tidak baik

Baterai Lithium-ion terkadang dapat menjadi tidak stabil (arusnya) jika benar-benar habis. Seperti robot, baterai ini biasanya dilengkapi sirkuit untuk bisa menghancurkan diri yang membuat baterai Anda tidak bisa digunakan untuk mencegah adanya ledakan atau sesuatu yang lain. Hal ini tentu tidak terjadi setiap hari, tapi alangkah baiknya untuk bertindak aman agar tidak menyesal di kemudian hari.

Ponsel Anda tidaklah tangguh. Jangan meninggalkannya di dasbor mobil di kondisi cuaca yang panas sekitar 30-an derajat celcius. Jangan meletakkannya di sebelah Anda saat sedang berjemur. Jangan membawanya saat Anda sedang mengikuti kelas yoga yang panas. Tidak peduli apakah ponsel Anda dalam keadaan mati, panas akan merusak baterai Anda.

Hal itu karena, kabar baik untuk para pembaca yang tinggal di wilayah yang sangat dingin, ponsel Anda berada pada kondisi paling baik di suhu 0 derajat celcius (dan baterai Anda akan kehilangan sedikit sekali persentase kapasitas maksimumnya setiap tahun). Bagi Anda yang berada di wilayah bersuhu tropis, Anda berisiko kehilangan kapasitas maksimum mulai dari 20 hingga 35 persen pertahun.  Bukan berarti Anda harus membatalkan perjalanan Anda ke Hawaii hanya demi menjaga usia baterai, tapi tetaplah memperhatikan di mana Anda meletakkan ponsel.


Hubungkan langsung ke stop kontak
Meski perangkat pengisian daya nirkabel itu tidak merepotkan dan trendi, kebanyakan pengisian daya nirkabel induktif cenderung membuang energi dengan melepaskan panas. Ingat apa yang kami katakan soal panas? (PANAS = BURUK) Cara terbaik untuk mengisi daya ponsel Anda adalah dengan langsung menghubungkannya ke stop kontak (jangan pula menghubungkannya ke komputer). Cara tersebut akan mengisi daya lebih cepat dan aman.



Oleh: Alyssa Bereznak