Kamis, 30 Agustus 2012

Ini Dia Kelakuan Cewek yang Bikin Ilfeel Calon Pacar!


Mungkin tanpa anda sadari ada perilaku atau sikap anda yang membuat pria anda merasa tidak nyaman atau memutuskan untuk menyudahi pertemanan dengan anda. Penyebab kegagalan hubungan pendekatan dengan seorang pria bisa jadi disebabkan karena salah satu faktor berikut ini:
1. Over Perhatian
Dalam masa pendekatan, biasanya yang lebih aktif dalam melakukan pendekatan itu adalah kaum pria. Seorang pria yang tertarik mengenal pribadi lawan jenisnya tentu akan berusaha dengan berbagai cara agar bisa seringkali berkomunikasi atau berinteraksi dengan perempuan yang diincarnya itu.
Sebelum mengetahui reaksi si pria apakah ia tertarik ataukah justru sebaliknya, sebaiknya jangan memulai atau seringkali menelpon, SMS atau BBM pria itu setiap beberapa jam sekali. Jika ternyata pria tersebut benar-benar menyukai perlakuan anda itu, tentunya dia akan dengan senang hati untuk menelepon terlebih dahulu atau membalas telepon anda di lain waktu. Namun bagaimana jika sebaliknya? Jika dia tidak tertarik, dia akan enggan berbasa-basi di telepon dan memilih untuk menghindar dari anda.
Sebaiknya dalam awal-awal hubungan tidak terlalu over memberikan perhatian terhadapnya. Bersikaplah sewajarnya saja. Justru pria akan lebih tertantang mengejar perempuan yang bersikap jinak-jinak merpati.
2. Over Agressive
Bagi sebagian pria, tipe seperti ini memang disukai, namun dalam keadaan tertentu saja. Tapi apabila sudah mengganggu privacy , tentu hal ini akan membuat bete dirinya. Apalagi jika anda tidak kenal situasi dan kondisi dalam bermesraan. Dimanapun kapanpun anda inginnya selalu lengket kayak perangko. Seolah ingin menunjukan pada dunia, “ini loh cowok saya saya, cakep khan ?”. Bagaimana jika pria yang anda dekati ini adalah seorang yang pendiam atau kutu buku.
Mengungkapkan rasa suka yang berlebihan akan menimbulkan kejengahan bagi kaum pria. Karena ingin dinilai perhatian, ketika bangun tidur anda sudah sms atau menelpon pria anda dan menanyakan”mimpi apa semalam ?” terus…”kamu kangen gak?” atau “aku sayang banget sama kamu” atau “kamu tahu gak, aku tuh mikirin kamu setiap detik” atau “Jangan lupa makan ya” atau “hati-hati dijalan”. Sebaiknya anda tidak berlebihan dalam menunjukan rasa sayang atau perhatian anda terhadapnya. Mungkin kalau sesekali saja anda sampaikan hal itu, justru akan membuat percikan cinta makin membara di hati pria anda.
3. Membicarakan cinta terlalu dini
Biasanya dan pada umumnya, pria lah yang memiliki orientasi untuk menyatakan cintanya lebih dahulu kepada calon kekasihnya. Ketika masih dalam penjajakan kepribadian masing-masing sebaiknya hindari membicarakan cinta kepada pria incaran anda itu. Karena faktanya bila seorang pria memang memiliki ketertarikan dan menyukai anda, tentunya dialah yang akan memulai membahas soal cinta kepada anda. Pria yang mencintai seorang perempuan takkan ragu menunjukkan perasaannya dengan sikap dan perilakunya. Perlu anda ketahui bahwa pria cenderung tertutup untuk urusan cinta. Itulah mengapa seorang pria akan mundur pada saat anda mulai memaksanya membahas soal cinta di awal-awal hubungan pendekatan tersebut.
4.Terlalu cerewet, suka merengek dan manja.
Siapapun orangnya bila menghadapi lawan bicara yang terlalu over atau berlebihan dalam berkomunikasi tentu akan merasa tidak nyaman. Apalagi dalam menghadapi pria yang saat ini sedang anda dekati atau mendekati anda. Pria adalah sosok pendengar yang baik. Namun ketika anda membicarakan hal-hal yang tidak penting saat bersamanya, hal itu akan membuat pria anda menjadi tidak berselera membahasnya. Membicarakan binatang kesayangan atau gosip artis, mungkin pada awalnya pria anda akan mendengarkan. Namun sebaiknya anda tidak mendominasi percakapan 2 jam penuh hanya untuk membicarakan hal-hal seperti itu. Bila itu yang terjadi, dijamin pria anda akan mencari seribu satu alasan saat diajak bertemu kembali. Selain itu kebiasaan merengek layaknya anak kecil juga bisa membuat ilfeel pasangan anda. Merengek beda tipis dengan manja.
Sebenarnya pria sangat senang memanjakan perempuan. Berbeda halnya ketika anda bersikap terlalu manja dan terkesan kekanak-kanakan, maka jangan harap dia akan nyaman di sisi anda. Perhatikanlah keseimbangan sikap anda. Tempatkan sikap anda sesuai tempatnya, kapan saat anda harus mandiri dan kapan sesekali bersikap manja.
5. Pemarah
Menurut pengakuan sebagian besar pria, mereka sangat tidak menyukai perempuan yang yang memiliki sifat pemarah. Apalagi yang sedikit-dikit marah karena hal sepele. Apa saja dijadikan masalah. Misalnya ketika telat jemput ngambek padahal sudah diberi alasan yang logis tapi tetap tidak mau terima atau ketika si pria lupa atau telat menelpon, tapi marahnya seperti dunia mau kiamat. Bila anda sebentar-sebentar ngambek, terkadang anda harus dirayu-rayu dulu baru mau tersenyum, maka jangan salahkan bila si dia langsung kabur atau perlahan-lahan mundur dan berpaling pada wanita lain yang lebih menghargainya.
6. Pembohong
Siapapun juga orangnya tak ada yang mau dibohongi. Sama halnya pria. Pria sangat tidak menyukai tipe perempuan yang gemar berbohong. Sampaikanlah hal-hal seperlunya dan tidak melebih-lebihkan (lebay). Dalam masa PDKT, pria biasanya ingin tahu lebih lanjut mengenai asal usul perempuan idamannya. Mungkin karena anda malu atau sungkan menyampaikan hal yang sebenarnya membuat anda rela berbohong demi menutupi jati diri anda atau menjaga gengsi. Sebaiknya ungkapkanlah yang sebenarnya tanpa perlu merasa minder atau takut pria anda akan meninggalkan anda bila anda bukan berasal dari keturunan ningrat atau orang terpandang. Tentu anda akan lebih nyaman jika memiliki pendamping yang bisa menerima anda apa adanya.
7. Sombong
Sifat ini tentu berbeda dengan sifat pembohong tadi. Mungkin memang benar apa yang diceritakan tentang diri anda, namun bila terkesan menunjukan siapa anda yang sebenarnya dan seolah butuh pengakuan dan ingin sekali dipuji, tentu saja pria akan cenderung menilai diri anda sombong atau angkuh. Anda seringkali memperlihatkan apa-apa saja yang anda miliki agar terkesan lebih dari orang lain. Sifat tinggi hati tidak disukai pria manapun. Tidak perlu setiap kali anda berkencan, bolak balik anda ceritakan tentang kekayaan orangtua anda. Bersikaplah low profile, karena dengan sikap rendah hati ini justru menunjukan kualitas dan elegan yang alami dari seorang perempuan.
8. Berlebihan dalam Berdandan
Memiliki pasangan cantik dan menarik tentu impian bagi setiap pria. Namun tak perlu anda berjuang mati-matian menunjukan kecantikan anda secara berlebihan. Perlu anda ketahui bahwa tidak setiap pria menyukai penampilan perempuan yang terlalu berlebihan dan dibuat-buat.
Perhatikan make-up (dandanan) anda atau cara berpakaian anda. Jangan menampilkan kesan yang menor atau medok seperti memakai topeng. Atau memakai pakaian terlalu ketat agar terkesan sexy. Hal ini justru akan menunjukan ketidakpercayaan diri anda di hadapan pria anda. Tampillah sebagaimana adanya diri anda. Bila anda terbiasa tampil minus make-up atau polos, jangan paksakan diri anda untuk make-over wajah anda. Karena belum tentu pria anda akan menyukai penampilan “aneh” anda itu. Jadilah diri anda sendiri. Pilihlah pakaian yang nyaman untuk diri anda, sesuaikan pula dengan karakter anda. Yang terpenting adalah pria lebih menilai kepribadian anda (inner beauty) ketimbang penampilan fisik yang berlebihan.
9. Over Materialistis
Sah-sah saja jika anda menginginkan memiliki pasangan yang tajir atau memiliki penghasilan yang mapan. Tidak munafik, materi jaman sekarang ini mutlak perlu. Wajar saja ketika seorang perempuan harus mempertimbangkan memiliki pasangan yang mampu mmberikan kesenangan atau bisa bertanggung jawab kelak ketika berumah tangga.
Bila masih dalam batas kewajaran, pria tentu akan memaklumi hal ini. Namun ketika anda mulai memasang target memakai produk tertentu harus merek-merek terkenal den mewah, tentu saja akan membuat pria anda berpikir 10x menjadikan anda sebagai kekasihnya apalagi sebagai isterinya. Selain itu bila anda memiliki hobi menonjolkan diri dengan kekayaan yang serba “wah”, akan menimbulkan penilaian bahwa anda tipe perempuan yang tidak bisa diajak hidup susah. Kalau sudah begini, tentu image anda sebagai sosok perempuan idamannya akan segera terhapus dari ingatannya. Janganlah menilai segala sesuatu dari materi semata. Untuk urusan cinta, seberapapun kekayaan anda takkan bisa membeli rasa itu.
10. Terlalu sensitif (cengeng).
Sangat wajar seorang perempuan menangis saat menonton film drama romantic yang sedih karena pada dasarnya perempuan memiliki perasaan yang lebih peka dan sensitif. Namun anda salah bila beranggapan hati seorang pria akan luluh dengan airmata. Bila anda memiliki kepribadian yang terlalu sensitive ketika pria anda itu lupa memegang tangan anda saat menyebrang jalan atau lupa mengucapkan salam atau mencium pipi anda ketika hendak meninggalkan rumah anda, dan akibat perlakuannya itu kemudian anda menangis, tentu saja pria anda akan merasa ilfeel seketika terhadap anda. Karena sebagian besar pria lebih menyukai seorang perempuan yang tegar dan tidak cengeng. Perempuan yang terlalu sensi mengungkapkan perasaannya, bilang kangen saja harus pakai acara nangis segala.
Perlu anda ketahui bahwa ternyata airmata perempuan sangat berpengaruh terhadap mood atau empati seorang pria. Berdasarkan info dari vivanews, seorang psikolog den ahli saraf dari University of Maryland, Baltimore County, Robert R. Provine sudah sejak lama meneliti tangisan. Robert mengatakan bahwa penemuannya tentang air mata yang keluar akibat emosi merupakan perkembangan evolusi yang penting dalam spesies manusia, dan ini bisa menjadi bukti bentuk feromon lain dari manusia.
Ada juga peneliti yang beranggapan bahwa air mata merupakan evolusi dari perempuan untuk menurunkan agresi pria terhadap wanita. Studi ini tidak mengukur efek dari agresi, meski penelitian lebih lanjut mungkin bisa memperjelas lagi. Di awal penelitian, para peneliti ini menganggap bahwa airmata bisa memicu kesedihan atau empati dari orang lain, tetapi yang mereka temukan justru penurunan gairah seksual pria dan tidak memengaruhi mood atau empati pria dan hal ini cukup mengejutkan.
11. Over Posesif (terlalu cemburu)
Ini agak beda dengan over agresive, walau terkadang sama-sama suka menganggu pria tanpa kenal waktu. Belum jadi pacar saja sudah mulai mengatur ini itu. Apalagi sudah menjadi kekasih atau isterinya. Memiliki rasa cemburu terhadap pasangan tentu hal yang wajar asalkan semata-mata bertujuan untuk mengingatkan pasangan anda. Namun bila kadarnya sudah kelewatan atau posesive akan membuat pria merasa tidak nyaman. Bukan tidak mungkin pria ini akan memilih untuk meninggalkan anda. Saat masih pendekatan, pria manapun takkan suka bila kehidupan pribadinya diatur-atur. Ia merasa tidak memiliki kebebasan dan privacy lagi. Dekat sedikit dengan teman perempuan saja sudah dicemburuin. Hal ini tentu akan membuat gerah pria dan efeknya hubungan anda dengannya takkan bisa bertahan lama.
12. Tidak bisa menjaga kebersihan tubuh.
Biar cantik asal wangi. Itu pasti yang jadi idaman semua pria. Sekalipun penampilan anda cantik, bila anda tidak bisa merawat diri dengan baik atau memiliki kebiasaan jorok, pria manapun juga akan merasa ilfeel terhadap anda. Contohnya sendawa dengan bunyi keras saat makan atau setelahnya tanpa minta maaf atau menutup mulut. Atau terbiasa ambil tusuk gigi, kemudian asal nyongkel aja sambil cengir. Oh my Gosh, menyeramkan! Jorok juga sebenarnya termasuk dalam perawatan diri termasuk bila anda tidak bisa menjaga aroma tubuh anda (bau badan), rambut bahkan ketiak, dijamin pria anda akan lari tunggang-langgang meninggalkan anda. Kebersihan tubuh menjadi faktor penting penilaian pria terhadap diri anda. Sebagai perempuan, tentu anda lebih paham akan pentingnya perawatan tubuh, setidaknya bisa menjaga kebersihan tubuh.
Bila salah satu saja poin tersebut di atas sudah menjadi kebiasaan anda, jangan harap pendekatan dengan si dia akan membuahkan cinta. Sebaiknya anda berhati-hati terhadap kesalahan sepele yang mungkin tanpa anda sadari telah anda lakukan di awal hubungan asmara. Bisa jadi calon kekasih anda ini akan mundur terlebih dulu, sebelum jalinan cinta mengarah ke hubungan berkomitmen.
Semoga bermanfaat.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Apakah Hukumnya Musik Menurut Islam ?


oleh : Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Nyanyian dan musik sepanjang zaman selalu menjadi wilayah khilaf di antara para ulama. Dan lebih detail, ada bagiannya yang disepakati keharamannya, namun ada juga yang diperselishkan.
Bagian yang disepakati keharamannya adalah nyanyian yang berisi syair-syair kotor, jorok dan cabul. Sebagaimana perkataan lain, secara umum yang kotor dan jorok diharamkan dalam Islam. Terutama ketika musik itu diiringi dengan kemungkaran, seperti sambil minum khamar dan judi. Atau jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah seperti menyebabkan timbul cinta birahi pada wanita. Atau jika menyebabkan lalai dan meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan shalat atau menunda-nundanya dan lain-lain.
Namun apabila sebuah nyanyian dan musik tidak seperti itu, barulah kemudian para ulama berbeda pendapat. Ada yang masih tetap mengharamkannya namun ada juga yang menghalalkannya.
Penyebab perbedaan pendapat itu cukup beragam, namun berkisar para dua hal.
Pertama, dalilnya kuat namun istidlalnya lemah. Kedua, dalilnya lemah meski istidlalnya kuat.
Contoh 1
Kita ambil contoh penyebab perbedaan dari sisi dalil yang kuat sanadnya namun lemah istidlalnya. Yaitu ayat Al-Quran al-Kariem. Kitatahu bahwa Al-Quran itu kuat sanadnya karena semua ayatnya mutawatir. Namun belum tentu yang kuat sanadnya, kuat juga istidlalnya. Kita ambil ayat berikut ini:
Dan di antara manusia orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.(QS. Luqman: 5)
Oleh kalangan yang mengharamkan musik, ayat ini sering dijadikan bahan dasar untuk istidlal mereka. Mereka menafsirkan bahwa lahwal hadits (perkataan yang tidak berguna) adalah nyanyian, lagu dan musik.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan ayat ini, karena secara eksplisit tidak mengandung pengharaman tentang lagu, musik atau nyanyian. Yang dilarang adalah perkataan yang tidak berguna. Bahwa ada ulama yang menafsirkannya sebagai nyanyian musik, tentu tidak boleh memaksakan pandangannya.
Kita bisa membaca pandangan Ibnu Hazm tentang ayat di atas. Beliau mengatakan bahwa yang diancam di ayat ini adalah orang kafir. Dan hal itu dikarenakan orang-orang kafir itu menjadi agama Allah sebagai ejekan. Meski seseorangmembeli mushaf lalu menjadikannya ejekan, maka dia pun kafir. Itulah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam ayat ini. Jadi Allah SWT tidak mencela orang yang membeli alat musik apabila bukan untuk menjadikannya sebagai penyesat manusia.
Contoh 2: Hadits Nabawi
Dalam salah satu hadits yang shahih ada disebutkan tentang hal-hal yang dianggap sebagai dalil pengharaman nyanyian dan musik.
Sungguh akan ada di antara umatku, kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat yang melalaikan`. (HR Bukhari)
Karena hadits ini terdapat di dalam shahih Bukhari, maka dari sisi keshahihan sudah tidak ada masalah. Sanadnya shahih meski ada juga sebagian ulama hadits yang masih meragukanya.
Namun dari segi istidlal, teks hadits ini masih bersifat umum, tidak menunjuk alat-alat tertentu dengan namanya secara spesifik dan eksplisit. Di titik inilah sesungguhnya terjadi selisih pendapat para ulama. Dalil yang bersifat umum masih mungkin dipersoalkan apabila langsung dijadikan landasan untuk mengharamkan sesuatu.
Batasan yang ada dan disepakati adalah bila alat itu bersifat melalaikan. Namun apakah bentuknya alat musik atau bukan, maka para ulama berbeda pendapat.
Contoh 3: Hadits Nabawi
Dari Nafi bahwa Ibnu Umar mendengar suara seruling gembala, maka ia menutupi telingannya dengan dua jarinya dan mengalihkan kendaraannya dari jalan tersebut. Ia berkata:`Wahai Nafi` apakah engkau dengar?`. Saya menjawab:`Ya`. Kemudian melanjutkan berjalanannya sampai saya berkata:`Tidak`. Kemudian Ibnu Umar mengangkat tangannya, dan mengalihkan kendaraannya ke jalan lain dan berkata: Saya melihat Rasulullah saw. mendengar seruling gembala kemudian melakukan seperti ini. (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Hadits ini sudah agak jelas dari segi istidlalnya, yaitu Rasulullah menutup telinganya saat mendengar suara seruling gembala. Namun dari segi kekuatan sanadnya, para ulama hadits mengatakan bahwa hadits ini termasuk hadits mungkar. Dan hadits mungkar kedudukannya lebih parah dari sekedar hadits dhaif.
Dan memang banyak sekali dalil pengharaman musik yang derajat haditsnya bermasalah. Dan wajar bila Abu Bakar Ibnul Al-Arabi mengatakan, “Tidak ada satu pun dalil yang shahih untuk mengharamkan nyanyian.”
Dan Ibnu Hazm juga senada. Beliau mengatakan, “Semua riwayat hadits tentang haramnya nyanyian adalah batil.”
Dari Umar bin Hushain, bahwa Rasulullah saw. berkata tentang umat ini:` Gerhana, gempa dan fitnah. Berkata seseorang dari kaum muslimin:`Wahai Rasulullah kapan itu terjadi?` Rasul menjawab:` Jika biduanita, musik dan minuman keras dominan` (HR At-Tirmidzi).
Sebagian Shahabat Menghalalkan Musik
Dari banyak riwayat kita mendapatkan keterangan bahwa di antara para shahabat nabi SAW, tidak sedikit yang menghalakan lagu dan nyanyian.
Misalnya Abdullah bin Ja`far, Abdullah bin Zubair, Al-Mughirah bin Syu`bah, Usamah bin Zaid, Umran bin Hushain, Muawiyah bin Abi Sufyan, Atha bin Abi Ribah, Abu Bakar Al-Khallal.
Imam Asy-Syaukani dalam kitabnya, Nailul Authar menuliskan bahwa para ulama Madinahmemberikan kemudahan pada nyanyian walaupun dengan gitar dan biola`.
Juga diriwayatkan oleh Abu Manshur Al-Bagdadi As-Syafi`i dalam kitabnya bahwa Abdullah bin Ja`far menganggap bahwa nyanyi tidak apa-apa, bahkan membolehkan budak-budak wanita untuk menyanyi dan beliau sendiri mendengarkan alunan suaranya. Dan hal itu terjadi di masa khilafah Amirul Mukminin Ali ra. Begitu juga Abu Manshur meriwayatkan hal serupa pada Qodhi Syuraikh, Said bin Al-Musayyib, Atho bin abi Ribah, Az-Zuhri dan Asy-Sya`bi.
Imam Al-Haramain dalam kitabnya, An-Nihayah dan Ibnu Abi Ad-Dunya yang menukil dari Al-Itsbaat Al-Muarikhiin; bahwa Abdullah bin Zubair memiliki budak-budak wanita dan gitar.
Dan Ibnu Umar pernah kerumahnya ternyata di sampingnya ada gitar, Ibnu Umar berkata:` Apa ini wahai sahabat Rasulullah saw. kemudian Ibnu Zubair mengambilkan untuknya, Ibnu Umar merenungi kemudian berkata, “Ini mizan Syami(alat musik) dari Syam?&quot.Ibnu Zubair menjawab, “Dengan ini akal seseorang bisa seimbang.”
Dan diriwayatkan dari Ar-Rawayani dari Al-Qofaal bahwa madzhab Malik bin Anas membolehkan nyanyian dengan alat musik.
Dan jika diteliti dengan cermat, maka ulama muta`akhirin yang mengharamkan alat musik karena mereka mengambil sikap wara`(hati-hati). Mereka melihat kerusakan yang timbul di masanya. Sedangkan ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi`in menghalalkan alat musik karena mereka melihat memang tidak ada dalil baik dari Al-Qur`an maupun hadits yang jelas mengharamkannya. Sehingga dikembalikan pada hukum asalnya yaitu mubah.
Oleh karena itu bagi umat Islam yang mendengarkan nyanyian dan musik harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Lirik Lagu yang Dilantunkan.
Hukum yang berkaitan dengan lirik ini adalah seperti hukum yang diberikan pada setiap ucapan dan ungkapan lainnya. Artinya, bila muatannya baik menurut syara`, maka hukumnya dibolehkan. Dan bila muatanya buruk menurut syara`, maka dilarang.
2. Alat Musik yang Digunakan.
Sebagaimana telah diungkapkan di muka bahwa, hukum dasar yang berlaku dalam Islam adalah bahwa segala sesuatu pada dasarnya dibolehkan kecuali ada larangan yang jelas. Dengan ketentuan ini, maka alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi lirik nyanyian yang baik pada dasarnya dibolehkan. Sedangkan alat musik yang disepakati bolehnya oleh jumhur ulama adalah ad-dhuf (alat musik yang dipukul). Adapun alat musik yang diharamkan untuk mendengarkannya, para ulama berbeda pendapat satu sama lain. Satu hal yang disepakati ialah semua alat itu diharamkan jika melalaikan.
3. Cara Penampilan.
Harus dijaga cara penampilannya tetap terjaga dari hal-hal yang dilarang syara` seperti pengeksposan cinta birahi, seks, pornografi dan ikhtilath.
4. Akibat yang Ditimbulkan.
Walaupun sesuatu itu mubah, namun bila diduga kuat mengakibatkan hal-hal yang diharamkan seperti melalaikan shalat, munculnya ulah penonton yang tidak Islami sebagi respon langsung dan sejenisnya, maka sesuatu tersebut menjadi terlarang pula. Sesuai dengan kaidah Saddu Adz dzaroi` (menutup pintu kemaksiatan).
5. Aspek Tasyabuh atau Keserupaan Dengan Orang Kafir.
Perangkat khusus, cara penyajian dan model khusus yang telah menjadi ciri kelompok pemusik tertentu yang jelas-jelas menyimpang dari garis Islam, harus dihindari agar tidak terperangkap dalam tasyabbuh dengan suatu kaum yang tidak dibenarkan. Rasulullah saw. bersabda:
Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk mereka. (HR Abu Dawud)
6. Orang yang menyanyikan.
Haram bagi kaum muslimin yang sengaja mendengarkan nyanyian dari wanita yang bukan muhrimnya. Sebagaimana firman Allah SWT.
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. (QS Al-Ahzaab 32)
Demikian kesimpulan tentang hukum nyanyian dan musik dalam Islam semoga bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi panduan dalam kehidupan mereka.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Hukum Bermain Gitar

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.

Hukum yang terkait dengan menggunakan alat musik dan mendengarkannya, para ulama juga berbeda pendapat. Jumhur ulama mengharamkan alat musik. Sesuai dengan beberapa hadits diantaranya, sbb: 



Sungguh akan ada di antara umatku, kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat yang melalaikan". (HR Bukhari)



Dari Nafi bahwa Ibnu Umar mendengar suara seruling gembala, maka ia menutupi telingannya dengan dua jarinya dan mengalihkan kendaraannya dari jalan tersebut. Ia berkata:”Wahai Nafi’ apakah engkau dengar?”. 
Saya menjawab:”Ya”. Kemudian melanjutkan berjalanannya sampai saya berkata :”Tidak”. Kemudian Ibnu Umar mengangkat tangannya, dan mengalihkan kendaraannya ke jalan lain dan berkata: Saya melihat Rasulullah saw. mendengar seruling gembala kemudian melakukan seperti ini” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).



Dari Umar bin Hushain, bahwa Rasulullah saw. berkata tentang umat ini:” Gerhana, gempa dan fitnah. Berkata seseorang dari kaum muslimin:”Wahai Rasulullah kapan itu terjadi?” Rasul menjawab:” Jika biduanita, musik dan minuman keras dominan” (HR At-Tirmidzi).


Para ulama membicarakan dan memperselisihkan hadits-hadits tentang haramnya nyanyian dan musik.

Hadits pertama diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, dari Abi Malik Al Asy\'ari ra. Hadits ini walaupun terdapat dalam hadits shahih Bukhori, tetapi para ulama memperselisihkannya. Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa hadits ini adalah mualaq (sanadnya terputus), diantaranya dikatakan oleh Ibnu Hazm. Disamping itu diantara para ulama menyatakan bahwa matan dan sanad hadits ini tidak selamat dari kegoncangan (idtirab). Katakanlah, bahwa hadits ini shohih, karena terdapat dalam hadits shohih Bukhori, tetapi nash dalam hadits ini masih bersifat umum, tidak menunjuk alat-alat tertentu dengan namanya. Batasan yang ada adalah bila ia melalaikan. 

Hadits kedua dikatakan oleh Abu Dawud sebagai hadits mungkar. Kalaupun hadits ini shohih, maka Rasulullah saw. tidak jelas mengharamkannya. Bahkan Rasulullah saw mendengarkannya sebagaimana juga yang dilakukan oleh Ibnu Umar. 

Sedangkan hadits ketiga adalah hadits ghorib. Dan hadits-hadits lain yang terkait dengan hukum musik, jika diteliti ternyata tidak ada yang shohih. 

Adapun ulama yang menghalalkan musik sebagaimana diantaranya diungkapkan oleh Imam Asy-Syaukani dalam kitabnya, Nailul Authar adalah sbb: Ulama Madinah dan lainnya, seperti ulama Dzahiri dan jama’ah ahlu Sufi memberikan kemudahan pada nyanyian walaupun dengan gitar dan biola”. 

Juga diriwayatkan oleh Abu Manshur Al-Bagdadi As-Syafi’i dalam kitabnya bahwa Abdullah bin Ja’far menganggap bahwa nyanyi tidak apa-apa, bahkan membolehkan budak-budak wanita untuk menyanyi dan beliau sendiri mendengarkan alunan suaranya. Dan hal itu terjadi di masa khilafah Amirul Mukminin Ali ra. 

Begitu juga Abu Manshur meriwayatkan hal serupa pada Qodhi Syuraikh, Said bin Al Musayyib, Atho bin abi Ribah, Az-Zuhri dan Asy-Sya’bi. Imam Al-Haramain dalam kitabnya, An-Nihayah dan Ibnu Abi Ad-Dunya yang menukil dari Al-Itsbaat Al-Muarikhiin; bahwa Abdullah bin Zubair memiliki budak-budak wanita dan gitar. Dan Ibnu Umar pernah kerumahnya ternyata disampingnya ada gitar , Ibnu Umar berkata:” Apa ini wahai sahabat Rasulullah saw. kemudian Ibnu Zubair mengambilkan untuknya, Ibnu Umar merenungi kemudian berkata:” Ini mizan Syami( alat musik) dari Syam?”. Berkata Ibnu Zubair:” Dengan ini akal seseorang bisa seimbang”. 

Dan diriwayatkan dari Ar-Rowayani dari Al-Qofaal bahwa madzhab Malik bin Anas membolehkan nyanyian dengan alat musik. Demikianlah pendapat ulama tentang mendengarkan alat musik. 

Dan jika diteliti dengan cermat, maka ulama muta’akhirin yang mengharamkan alat musik karena mereka mengambil sikap waro’(hati-hati). Mereka melihat kerusakan yang timbul dimasanya. 

Sedangkan ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi’in menghalalkan alat musik karena mereka melihat memang tidak ada dalil baik dari Al-Qur’an maupun hadits yang jelas mengharamkannya. Sehingga dikembalikan pada hukum asalnya yaitu mubah. Oleh karena itu bagi umat Islam yang mendengarkan nyanyian dan musik harus memperhatikan faktor-faktor berikut: 

Pertama: Lirik Lagu yang Dilantunkan. 
Hukum yang berkaitan dengan lirik ini adalah seperti hukum yang diberikan pada setiap ucapan dan ungkapan lainnya. Artinya, bila muatannya baik menurut syara', maka hukumnya dibolehkan. Dan bila muatanya buruk menurut syara', maka dilarang. 

Kedua: Alat Musik yang Digunakan. 

Sebagaimana telah diungkapkan di muka bahwa, hukum dasar yang berlaku dalam Islam adalah bahwa segala sesuatu pada dasarnya dibolehkan kecuali ada larangan yang jelas. Dengan ketentuan ini, maka alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi lirik nyanyian yang baik pada dasarnya dibolehkan. Sedangkan alat musik yang disepakati bolehnya oleh jumhur ulama adalah ad-dhuf (alat musik yang dipukul). Adapun alat musik yang diharamkan untuk mendengarkannya, para ulama berbeda pendapat satu sama lain. Satu hal yang disepakati ialah semua alat itu diharamkan jika melalaikan. 

Ketiga: Cara Penampilan. 

Harus dijaga cara penampilannya tetap terjaga dari hal-hal yang dilarang syara' seperti pengeksposan cinta birahi, seks, pornografi dan ikhtilath. Keempat: Akibat yang Ditimbulkan. Walaupun sesuatu itu mubah, namun bila diduga kuat mengakibatkan hal-hal yang diharamkan seperti melalaikan shalat, munculnya ulah penonton yang tidak Islami sebagi respon langsung dan sejenisnya, maka sesuatu tersebut menjadi terlarang pula. Sesuai dengan kaidah Saddu Adz dzaroi' (menutup pintu kemaksiatan). 

Kelima: Aspek Tasyabuh. 

Perangkat khusus, cara penyajian dan model khusus yang telah menjadi ciri kelompok pemusik tertentu yang jelas-jelas menyimpang dari garis Islam, harus dihindari agar tidak terperangkap dalam tasyabbuh dengan suatu kaum yang tidak dibenarkan. 


Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk mereka” (HR Ahmad dan Abu Dawud)


Keenam : Orang yang menyanyikan. 

Haram bagi kaum muslimin yang sengaja mendengarkan nyanyian dari wanita yang bukan muhrimnya. Sebagaimana firman Allah SWT.: 


Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS Al-Ahzaab 32)


Demikian kesimpulan tentang hukum nyanyian dan musik dalam Islam semoga bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi panduan dalam kehidupan mereka. Amiin

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

sumber : http://izalvizard.blogspot.com/2010/09/hukum-bermain-gitar.html